Thursday, October 08, 2015

Meet and Grret with Andy F Noya

Hari rabu tepat tanggal 16 september 2015 di Balai Kota Surabaya akan di adakan talkshow dengan seorang pembawa acara dari Jakarta, Andy F Noya namanya. Jujur, dalam benak sekilas saya tidak mengira jika hari itu akan menjadi hari bahagia saya. Kebetulan hari itu seorang teman saya mengajak saya untuk menonton talkshow tersebut.
Tepat jam 16.00 Wib seorang pria dengan memakai penutup kepala memasuki ruangan yang saya tempati, dengan tepuk tangan yang riuh dan suara dari penonton seorang pria bertutupan kain di kepala tersebut memasuki ruangan sambil tersenyum. ‘Speechless saya tidak menyangka jika sore itu saya akan bertemu dengan pembawa acara tv yang saya sukai, karena yang saya kenal belaiu bernama kickAndy, tanpa nama lengkap beliau. Sontak, saya terkejut campur senang..
AKHIRNYA saya bertemu dengan pembawa acara berkepala plontos tersebut. Pembawa acara KickAndy tersebut ternyata bernama Andy F Noya, ya ampun..kemana saja saya selama ini tidak tahu nama lengkap beliau. Acara talkhow pun di mulai, pertama Pak Andy pun berfoto selfie dengan para penonton. Setelah berfoto ria dengan penonton di mulailah acara talkshow tersebut. Dengan rasa senang dan haru beliau mengatakan bahwa senang bisa bertemu dengan arek-arek Suroboyo yang lucu-lucu dan ceria, serta Pak Andy pun juga menjelaskan tentang peluncuran Buku Biografinya, dengan kata-kata yang pas Pak Andy menjelaskan tentang makna dan tujuan penerbitana buku biografinya
Pak Andy berkata bahwa sebenarnya dia tidak ingin menerbitkan buku biografinya karena beliau merasa ‘tidak mau membuka’ lembaran hidupnya ke masyarakat,apakah buku biografinya menarik untuk di baca oleh masyarakat. Namun atas dorongan dan motivasi dari seorang temannya maka luluhlah hati Pak Andy untuk menuliskan buku biografinya. Sekilas beliau menjalskan beberapa isi dari buku tersebut, belaiu bercerita secara singkat. Beliau bercerita jika dulu beliau berasal dari ‘broken home’, kedua orang tuanya bercerai, sehingga beliau harus hidup terpisah bersama Ayah dan Ibunya ketika Pak Andy masih duduk di bangku STM, ibunya harus bekerja sebagai kasir di sebuah restoran di Aloha Sidoarjo, karena Ayahnya tinggal di Papaua, belaiu pun juga pernah tinggal bersama ayahnya dan belaiu pun hijrah ke Jakarta untuk meraih lentera jiwanya.
Pak Andy juga menuturkan tentang bagaimana perjuangannya untuk meraih lentera jiwanya, karena dulu belaiu lulusan dari STM Teknik,sedangkan lentera jiwanya adalah menjadi wartawan. Jatuh bangun beliau meraih lentera jiwanya, semua pahit dan manis kehisupan sudah di laluinya, sehingga sekarang beliau bisa di kenal oleh banyak orang dan membawakan acara KickAndy di sebuah stasiun swasta. Beliau juga memberikan semnagat dan motivasi kepada para anak muda agar jangan menyerah dalam meraih lentera jiwanya, kejar lentera itu dan raihlah kesuksesannya.
Jujur, mendengar penuturan beliau bulu kuduk saya berdiri menahan rasa haru, saya merasa senang dan sangat termotivasi untuk meraih lentera jiwa saya. Tiba saat untuk sesi Tanya jawab, saya orang yang sangat antusias dalam bertanya kepada beliau, dn Alhamdulillah saya di beri kesempatan menjadi orang yang ketiga untuk bertanya kepada beliau. Dengan mengumpulkan sisa-sisa gugup dan grogi saya bertanya kepada belaiu, pertanyaan yang saya ajukan mengenai bagaimana cara meraih lentera jiwa sedangkan kita bersekolah yang beda dengan jurusan lentera jiwa kita. Dengan nada tegas, dan lugas beliau menjawab pertanyaan saya, bahwa kita boleh saja menuruti kata orang tua untuk bersekolah dengan keinginan orang tua, bukan sesuia kemauan dan minat dan bakat lentera jiwa kita.
Namun bila sudah tamat sekolah nanti kita harus mengejar lentera jiwa tersebut, misalnya jika saya bersekolah di jurusan teknik sedangkan lentera jiwa saya berada di bidang sastra, bila sudah tamat sekolah sesuai keinginan orang tua kita, masih bisa mewujudkan cita-cita atau lentera jiwa untuk bekerja di bidang sastra, misalnya bekerja di penerbitan buku sastra atau mengikuti lomba sastra. Asal ada usaha, kerja keras, dan doa maka lentera jiwa pasti bisa kita raih, begitulah kutipan motivasi yang saya dapat dari Pak Andy F Noya. Setelah sesi Tanya jawab dan talkshow selesai dengan lancer, maka gentian untuk sesi berfoto bareng, dan orang-orang yang membeli buku biografi Andy F Noya bisa meminta tanda tanga, dan berfoto bersama, dengan kamera hape saya berkali-kali saya memfoto beliau, saya juga berkesempatan untuk selfie rame-rame dengan Pak Andy, kebetulan teman saya tadi membeli buku biografinya sednagkan saya tidak, ketika giliran untuk berfoto bersama saya juga wnti-wanti kepada teman saya agar saya bisa ikut untuk berfoto bersama. Dan akhirnya foto bareng dengan Andy F Noya pun berhasil di laksanakan, setelah berfoto-foto saya juga berkesempatan untuk meminta tanda tangan beliau di buku saya,.
Jujur… saya SENANG SEKALI mendapat semua,Alhamdulillah… ^^ saya benar-benar tidak melupakan moment hari itu, bukannya norak atau lebay, tapi saya sennag karena saya bisa Tanya jawab, selfie, dan berjabat tangan dengan pembawa acara favorite saya. Terima kasih pak Andy Flores Noya untuk waktu, kesempatan, dan juga golden momentnya. Sejak hari itu, saya bertegat untuk mengejar dan menggapai lentera jiwa saya, setidaknya saya sudah menemukan dan meyakini apa lentera jiwa saya, apa yang menjadi minat dan bakat saya, dan saya akak mengejar dan meraih lentera jiwa saya tersebut. Dari kecil saya suka sekali dengan ilmu sastra, waktu di sekolah dasar saya sering menjadi perwakilan teman-teman untuk lomba baca puisi, dan pertunjukan drama.
Saya masih ingat ketika daya duduk di MTs, saya gemar seklai mengirim pusi-pusi dan karya tulis saya ke madding sekolah, selain itu saya juga mendapat award sebagai siswa yang rajin ke perpustakaan di sekolah, di bangku sekolah putih abu-abu pun saya juga pernah mendapat award untuk juara lomaba baca puisi, dan moment itu sebagai bukti bahawa lentera jiwa saya berada di dunia satra. Entah menurun dari papa atau mama saya mendapat bakat sastra ini, namun yang jelas saya akan mengasah lentera jiwa saya ini dan membuat bangga keluarga saya. Untuk kalian pun tentu juga bisa meraih lentera jiwa kalian, entah apa bakat dan minat kalian, tidak harus di sunia sastra, bisa juga di dunia music, atau bisnis. Apapun lentera jiwa kalian, kembangkan dan jadikan kesuksesan lentara jiwa itu,karena dari hal tersebut kita akan mendapat apresasi dan kesuksesan.